Dinas Kopdagrin Kuansing Punya Target PAD 1 Miliyar Saat Pacu Jalur

Kuansing – Sejauh ini baru dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian atau Kopdagrin Kuantan Singingi atau Kuansing yang berani mematok target penerimaan pendapatan asli daerah atau PAD selama pacu jalur ditepian Narosa, 20-24 agustus mendatang.
Menurut Kadis Kopdagrin Kuansing, Delis Martoni, mereka menarget PAD dari penjualan lapak ke pedagang selama 5 hari sebesar Rp 1 milyar.
“Target berdasarkan potensi yang ada. Namun belum tentu terpenuhi tergantung pada antusias pedagang yang akan menyewa lapak,” ujar Delis.
Target itu berasal dari 1000 meter lapak pedagang yang telah ditetapkan, untuk 1 meter ditetapkan Rp 1 juta.
“Jadi dalam sehari harga lapak per meter Rp 200 ribu, dikalikan lima hari menjadi Rp 1 juta. Jadi 1000 meter dikali Rp 1 juta totalnya Rp 1 milyar,” urai Delis.
Sampai hari Sabtu (16/8/25) menurut Delis sudah terealisasi PAD sebanyak Rp.270 juta atau telah terjual 270 meter lapak.
” Tinggal 730 meter lapak yang dapat dibeli pedagang, Mudah-mudahan target tercapai,” ulasnya.
Sebenarnya kata Delis target bisa lebih besar. Namun ada lahan yang digunakan untuk expo dan bazar.
” Kalau stand bazar dan expo urusannya ke Panpel Pacu Jalur bukan ke Kopdagrin,” jelasnya.
Disamping itu ungkapnya sejumlah ruas jalan seperti Imam Bonjol ( Lapas-Tepi Kuantan), Gunung Kesiangan dan Petapahan ( samping areal pembukaan) yang selama ini menjadi lokasi lapak yang paling diminati sekarang harus disterilkan untuk jalur evakuasi. Padahal di ruas jalan ini ada 1.200 meter lokasi lapak.
“Kalau tidak disterilkan dari pedagang maka potensi lapak tahun ini menjadi 2.200 meter. Target PAD bisa Rp 2.2 M,” ujarnya.
Sementara guna memberi kemudahan, mereka telah membuka Posko Lapak di salah satu Ruko didekat rumah makan simpang raya sekitaran mesjid Raya.
“Tadinya Posko dikantor Dinas Kopdagrin, tapi karena jauh Kita pindahkan ke tepian Narosa. Jadi malam hari pun pedagang bisa berurusan dengan petugas di Posko jadi simple dan mudah,” imbuhnyanya.

Posko ini juga berfungsi sebagai sekretariat penertiban dan pengawasan lapak.
Pihaknya tegas Delis telah berkoordinasi dengan Kapolres; Kodim, Kajari dan Satpol PP dalam rangka penertiban lapak tersebut. Unsur Forkopimda komit mendukung langkah mereka mencegah kebocoran PAD.
“Jadi yang melanggar ketentuan akan ada sanksi, dan petugas akan memonitor terus dilapangan,” ucapnya.
Sementara Kadis Perhubungan, Hendri Wahyudi belum dapat memastikan target penerimaan parkir selama pacu jalur. Pihaknya menunggu penetapan dari Badan Pendapatan Daerah.
Begitu juga dengan Dinas Lingkungan Hidup belum dapat menetapkan target PAD pelayanan persampahan atau retribusi kebersihan selama pacu.
Hanya saja Kadis Lingkungan Hidup, Deflides Gusni yakin jika setiap tribune taat dalam membayar PAD Retribusi kebersihan sesuai Perda dan Perbub, maka Optimis akan meningkat dari tahun lalu.
” Angka pastinya coba dihubungi Kabid ya,”pintanya.
Sedangkan Kepala Badan Pendapatan Daerah, Masrul Hakim mengatakan, target PAD berada di OPD terkait.
“Tentu kita optimalkan. Kita sudah membentuk satuan tugas untuk optimalisasi penerimaan pajak dan dan retribusi sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku,”tutupnya.