Nasib Guru Honorer dan Operator Sekolah, Wajib diperjuangkan : Anggota DPR RI, Karmila Sari Soroti Revisi UU Sisdiknas

Jakarta, – Komisi X DPR RI terus menunjukkan keseriusannya dalam merevisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Komitmen ini terlihat dari berbagai kunjungan kerja yang dilakukan, menegaskan upaya DPR untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, terintegrasi, dan responsif terhadap perubahan zaman.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) dan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia, Anggota Komisi X DPR RI, Dr Hj Karmila Sari, menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan para pengabdi pendidikan. Perhatian khusus diberikan kepada guru honorer dan operator sekolah yang telah berdedikasi puluhan tahun.

Karmila mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib mereka yang sudah berbakti hingga 20 tahun namun tidak diakui dalam kategori yang diatur undang-undang.

Ket foto : Anggota Komisi X DPR RI bersama Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia.

“Bagaimana mungkin seseorang yang sudah 20 tahun mengabdi, bahkan sampai ‘menggadaikan’ statusnya dari swasta menjadi honorer, tidak masuk dalam kategori yang diakomodasi oleh undang-undang?” ujarnya mempertanyakan.

Tak hanya guru honorer, Dr Karmila juga menyoroti nasib operator sekolah, terutama di daerah. Banyak dari mereka yang sudah lama mengabdi, namun kesejahteraannya masih minim.

“Mereka yang sudah lama ini, nanti tiba-tiba muncul yang ketahuan saja, tapi kalau yang tidak tahu atau tidak kritis, maka akumulasi kesejahteraan mereka juga tidak terlalu signifikan,” jelasnya, Senin (19/05/2025) di ruangan Rapat Komisi X DPR RI.

Menurut Karmila, kesejahteraan yang minim dapat berdampak pada kualitas pendidikan. Ia mengusulkan agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Sisdiknas dapat memberikan jaminan kenyamanan bagi para pengabdi pendidikan, sehingga mereka dapat fokus memberikan yang terbaik bagi siswa.

“Jangan sampai kita ini sibuk mengurus kesejahteraan, sehingga akhirnya mereka tidak memberikan yang terbaik lagi kualitas pada anak-anak didik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Karmila berharap adanya harmonisasi peraturan yang tidak mendiskriminasi, terutama antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama, karena tujuan utamanya adalah memajukan pendidikan.

Terkait otonomi daerah, Karmila mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota seringkali tidak terlalu besar, sehingga menyulitkan upaya peningkatan kesejahteraan guru dan operator.

“Kita menyarankan agar kebijakan disesuaikan dengan kondisi daerah,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memaksimalkan peran lembaga swasta yang sangat membantu pendidikan. “Dan yang sudah mengabdi sampai rambut memutih, tidak perlu lagi mereka yang muda dilimpahkan pada daerah, ini bagus kita masukkan langsung di dalam undang-undang lebih jelas,” pungkasnya




Kejari Rohil Tetapkan Asril Arief Tersangka Dugaan Korupsi Rp4,3 Miliar Pembangunan SMPN 4 Palika

ROKAN HILIR – Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hilir resmi menetapkan Asril Arief sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan dan rehabilitasi SMP Negeri 4 Pasir Limau Kapas (Palika) yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir pada Tahun Anggaran 2023.

Penetapan tersebut berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor TAP-01/L.4.20/Fd.2/05/2025, yang ditandatangani oleh Kepala Kejaksaan Negeri Rokan Hilir. Proses ini merupakan lanjutan dari penyidikan intensif yang dilakukan sejak Februari 2025.

Kajari Rokan Hilir menyebut penetapan tersangka dilakukan setelah melewati sejumlah tahapan hukum, termasuk laporan perkembangan penyidikan, serta ekspos bersama Kejaksaan Tinggi Riau pada 30 April dan 14 Mei 2025.

“Berdasarkan hasil penyidikan dan bukti permulaan yang cukup, kami menetapkan saudara Asril Arief sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi proyek pembangunan SMPN 4 Palika,” demikian bunyi kutipan dalam surat tersebut.

Asril Arief, pria kelahiran Bagansiapiapi, 31 Juli 1971, diduga terlibat dalam penyalahgunaan anggaran proyek senilai lebih dari Rp4,3 miliar. Proyek tersebut sejatinya ditujukan untuk peningkatan fasilitas pendidikan, namun dalam pelaksanaannya ditemukan sejumlah indikasi penyimpangan.

Tim penyidik mendapati adanya dugaan mark-up harga bahan bangunan, SPJ yang tidak sesuai, serta mutu bangunan yang tidak memenuhi standar teknis. Penyimpangan ini dinilai telah merugikan keuangan negara dan menghambat upaya pemerataan pendidikan di wilayah pesisir Rokan Hilir.

Penyidikan akan terus berlanjut dengan pemeriksaan terhadap tersangka dan pihak-pihak lain yang terkait. Kejari Rohil memastikan proses hukum berjalan transparan dan profesional, serta mengimbau publik untuk mengikuti informasi resmi dari lembaga penegak hukum. (Red)




Sekretaris KT Bangko Ajak Pemuda Milenial dan Gen Z tidak Terprovokasi dan Mengapresiasi Kiprah Dr. Karmila Sari dan Kinerja Pemerintah Daerah

Bagansiapiapi- Di tengah masa transisi, Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Bangko Adek Nofrianto yang biasa disapa Jong Adek mengimbau masyarakat, khususnya generasi milenial dan gen Z, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia menekankan pentingnya sikap kritis namun tetap konstruktif dalam menyikapi dinamika sosial-politik yang berkembang saat ini.

Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas daerah demi mendukung kelancaran proses pembangunan yang saat ini sedang berjalan.

“Transisi adalah proses yang wajar dalam pemerintahan. Yang perlu kita lakukan adalah memastikan stabilitas sosial tetap terjaga. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusivitas daerah dan mendorong arah pembangunan yang positif,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Sambung Jong Adek, pemuda harus menjadi agen perubahan, bukan korban provokasi. Mari kita ciptakan ruang yang sehat untuk berdiskusi dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran Dr. Hj. Karmila Sari, Anggota DPR RI yang menurutnya merupakan aset berharga bagi Rokan Hilir, figur sentral dalam menjembatani kepentingan daerah dengan pemerintah pusat.

Kontribusi nyata Dr. Karmila terlihat melalui berbagai program yang telah dijalankan, terutama dalam bidang pendidikan, beasiswa, penguatan lembaga pendidikan, hingga pemberdayaan generasi muda melalui kegiatan olahraga, budaya serta ekonomi kreative.

“Dr. Karmila adalah perpanjangan tangan masyarakat Rohil di DPR RI. Beliau telah membawa banyak program yang sangat membantu masyarakat. Kehadiran beliau seharusnya dipandang sebagai peluang besar bagi Rokan Hilir untuk terus berkembang. Dukungan dari pusat sangat penting, dan beliau telah membuktikan komitmennya terhadap kemajuan daerah,” tambahnya.

Seiring dengan itu, Jong Adek juga mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada kepemimpinan baru di Rokan Hilir. Diketahui, Bupati H. Bistamam dan Wakil Bupati Jhony Charles yang baru menjabat lebih kurang tiga bulan, saat ini sedang fokus pada penanganan banjir, perbaikan infrastruktur, dan sektor pelayanan publik lainnya yang membutuhkan perhatian serius.

“Perubahan tidak bisa instan. Kita harus memberi ruang bagi pemerintah untuk bekerja. Saat ini mereka menunjukkan komitmen serius terutama dalam menangani persoalan banjir dan memperbaiki sarana publik. Ini patut kita dukung bersama,” tegasnya.

Ia menutup dengan ajakan kepada seluruh elemen pemuda agar lebih aktif dalam kegiatan sosial dan pembangunan, serta terus mengasah kemampuan dan intelektualitas demi masa depan Rokan Hilir yang lebih baik.




Pernyataan Tegas Ketum PMRI Jakarta: Dukung Pemerintah Rohil, Jangan Terprovokasi Oknum Pemecah Belah

Jakarta – Ketua Umum Persatuan Masyarakat Riau Indonesia (PMRI) Jakarta, H Rusli Effendi, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok oknum yang dinilai berupaya mengganggu stabilitas dan mengadu domba masyarakat dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) saat ini.

Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers pada Jumat (16/05/2025), menyusul adanya aksi demonstrasi yang membawa-bawa nama anggota Komisi X DPR RI, Dr Karmila Sari, SKom, MM. Rusli Effendi, yang lahir dan besar di Pasir Limau Kapas, Rohil, turut keprihatinannya atas aksi tersebut, terutama karena melibatkan massa yang diduga tidak memahami substansi permasalahan dan regulasi yang berlaku.

“Saya sangat prihatin mendengar adanya oknum-oknum yang berdemo dan menyeret nama Ibu Karmila Sari. Sebagai putra daerah, kita seharusnya mendukung pemerintah daerah yang baru dilantik dalam menjalankan amanahnya,” ujar H Rusli Effendi, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Jakarta.

Rusli mengingatkan bahwa Bupati H Bistamam dan Wakil Bupati Jhony Charles baru memimpin Rohil sekitar tiga bulan sejak pelantikan mereka pada 20 Februari lalu. Dalam periode awal ini, pemerintah daerah tentu menghadapi berbagai pekerjaan rumah (PR) dan tantangan, terutama terkait efisiensi anggaran.

Oleh karena itu, Rusli Effendi mengajak seluruh masyarakat Rohil untuk mendukung sinergi positif antara Pemerintah Kabupaten Rohil dan anggota DPR RI. Kolaborasi ini diyakini akan mempermudah akses daerah terhadap anggaran pusat yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan Rohil.

“Jangan sampai ada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang ingin merusak jalannya pemerintahan Bupati H Bistamam. Jangan biarkan segelintir oknum menghancurkan harapan lebih dari 670 ribu jiwa penduduk Rohil. Di tengah keterbatasan anggaran saat ini, persatuan dan kekompakan masyarakat adalah kunci utama pembangunan, bukan malah dipecah belah oleh kepentingan sesaat,” tegasnya.

Secara khusus, H Rusli Effendi memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Dr Karmila Sari sebagai wakil masyarakat Riau di tingkat pusat, terutama dalam memperjuangkan kepentingan Rokan Hilir. Beliau menilai kehadiran Karmila Sari di Komisi X DPR RI merupakan sebuah “tuah” atau keberuntungan bagi Rohil.

“Ibu Karmila Sari telah banyak memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Rohil, mulai dari beasiswa pendidikan, bantuan infrastruktur, hingga perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagai satu-satunya perwakilan Riau di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan, serta memiliki posisi strategis untuk membawa perubahan positif bagi daerah kita,” jelas H. Rusli Effendi, yang juga memiliki pengalaman panjang sebagai anggota DPRD Rohil dan Provinsi Riau.

Rusli Effendi menyoroti rekam jejak Dr Karmila Sari yang gemilang sebelum menjadi anggota DPR RI, termasuk pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Rohil satu periode dan anggota DPRD Provinsi Riau dua periode. Dengan latar belakang pendidikan S3 dan dedikasi yang tinggi, dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat secara berkesinambungan.

“Lebih dari 64 ribu suara yang dia peroleh di Rokan Hilir adalah amanah besar yang menjadi prioritas utama untuk dibalas dengan kerja nyata. Seharusnya, keberadaan Karmila mempermudah akses informasi dan urusan Rokan Hilir di tingkat pusat. Sebagai putri daerah yang berpengalaman di pemerintahan dan politik, sudah selayaknya memberikan saran dan masukan kepada kepala daerah,” imbuhnya.

H Rusli Effendi juga menanggapi berbagai isu fitnah yang dialamatkan kepada Dr Karmila Sari. Rusli justru melihatnya sebagai pemicu semangat bagi seorang anak daerah untuk terus berbakti kepada orang tua (Bupati Rohil H Bistamam), dan kampung halamannya. Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Rohil dan DPR RI telah membuahkan hasil yang signifikan, seperti penanggulangan banjir, perbaikan jalan, penyaluran puluhan ribu beasiswa, perbaikan sekolah, dan perjuangan relokasi guru. Menurutnya, pencapaian ini merupakan sejarah luar biasa karena Riau memiliki perwakilan di Komisi X DPR RI.

“Jangan sampai masyarakat Rokan Hilir menyia-nyiakan kesempatan emas memiliki perwakilan di DPR RI seperti Ibu Karmila Sari. Mari kita bersatu mendukung pemerintah daerah dan memanfaatkan potensi yang ada untuk membangun Rokan Hilir yang lebih baik,” pungkas H Rusli Effendi, menyerukan persatuan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.




Polsek Pangean Hadiri Rapat Kedua Pembentukan Panitia Pacu Jalur Tradisional di Tepian Rajo Kecamatan Pangean

lensa86.com, KUANTANSINGINGI,– Polsek Pangean Hadiri Rapat kedua pembentukan panitia Pacu Jalur Tradisional Rayon Pangean resmi digelar di Aula Kantor Camat Pangean pada Jumat pagi, 16 Mei 2025. Dipimpin langsung oleh Camat Pangean Aswandi, S.Pd., M.M., seluruh unsur Forkopimcam dan tokoh masyarakat berkumpul untuk mematangkan persiapan gelaran budaya tahunan yang akan berlangsung pada 4–6 Juli mendatang.

Camat Aswandi membuka rapat dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia atas dedikasi mereka. Ia menegaskan bahwa meski upacara pembukaan simbolis hanya akan terjadi satu kali di kecamatan lain, esensi kegiatan di Tepian Rajo Desa Pauh Angit harus tetap hidup dan meriah, sebagaimana kesuksesan pada tahun sebelumnya. Untuk itu, Camat meminta setiap seksi panitia memilih sumber daya manusia yang kompeten agar setiap tugas berjalan lancar.

Kapolres Kuantan Singingi AKBP Angga F. Herlambang, S.I.K., S.H., melalui Kapolsek Pangean, IPTU Aman Sembiring, S.H., menyampaikan dukungan penuh Polsek Pangean, termasuk menjamin pengamanan (PAM) selama acara dan mengimbau panitia segera melengkapi administrasi, terutama surat izin keramaian ke Polres Kuansing, sebagai dasar penetapan jumlah personel pengamanan yang akan diterjunkan.

Sebagai Ketua Panitia, Serka Syakarni menekankan pentingnya perancangan matang mulai dari logistik hingga jalur balap. “Kita harus antisipasi titik kritis seperti pangkalan start dan kemacetan di jembatan usai lomba,” ujarnya. Koordinasi antar seksi mutlak untuk mencegah miskomunikasi dan memastikan kelancaran tiap rangkaian acara.

Susunan panitia “Pangean Barolek” yang disahkan dalam rapat ini mencakup lima belas seksi, mulai dari Sekretariat yang dipimpin Nurdiana, S.Sos., hingga Seksi Kebersihan di bawah koordinasi Denis. Tokoh penting sebagai penasehat adalah Camat Pangean beserta unsur Danramil, Kapolsek, Kepala UPTD, anggota DPRD, dan Datuk Penghulu Nen Berompek. Sementara lini operasional dijalankan oleh Ketua Serka Syakarni, Sekretaris Jhon Irawan, dan Bendahara Abdul Ricek.

Panitia juga menetapkan besaran hadiah bagi sepuluh juara, dengan Juara I memperoleh hadiah utama berupa piala tetap, tonggol juara, dan uang tunai Rp 17 juta. Untuk juara VI hingga X, penetapan pemenang dilakukan melalui undian tanpa jalur lomba sehingga semangat partisipasi tetap merata.

“Rapat yang berlangsung hingga pukul 11.30 WIB tersebut ditutup dengan keyakinan semua pihak bahwa Pacu Jalur Tradisional “Pangean Barolek” akan menjadi ajang yang memupuk kebanggaan budaya dan mempererat tali persaudaraan masyarakat Kecamatan Pangean,” pungkas Kapolsek.

Sumber: Humas Polres Kuansing




Keberadaan Karmilasari merupakan Tuah bagi Rokan Hilir karena banyak memberikan Sumbangsih Buah Pikiran dan Bantuan bagi Masyarakat Rohil

ROKAN HILIR – Sejak 20 Februari dilantik maka hampir 3 bulan umur Kepemimpinan Kepala Daerah di Rokan Hilir. Banyak PR dan tantangan efisiensi yang dihadapi. Tapi dengan sinergi, banyak kemudahan bertahap dan terurai masalah dengan baik. Seperti: mengurangi banjir, perbaikan jalan secara fungsional, persiapan pembangunan Perguruan Tinggi, perbaikan BUMD untuk menciptakan tenaga kerja, proses perbaikan manajemen birokrasi dengan orang yg kompeten, dll.

Rokan Hilir memiliki penduduk lebih dari 670 ribu penduduk. Butuh masyarakat yang kompak dan bukan segelintir oknum yang dibayar untuk kepentingan pribadi.

Keberadaan Karmila merupakan tuah bagi Rokan Hilir karena aspirasinya banyak memberikan bantuan beasiswa, infrastruktur pendidikan berbagai kemampuannya dalam memperjuangkan nasib guru. Sebelum terpilih menjadi Anggota DPR RI, Karmila sempat menjadi Anggota DPRD Kabupaten Rokan Hilir 1 Periode dan Anggota Provinsi Riau 2 Periode. Bahkan dengan pendidikan S3 dan dedikasi kerjanya, banyak menampuk jabatan bergengsi. Tak mudah mendapatkan amanah berlanjut seperti itu tanpa dukungan keluarga, masyarakat dan prestasinya selama ini.

Banyak kemudahan dalam mendapatkan akses informasi dan kemudahan berurusan ke pusat bagi Rokan Hilir.

Banyaknya isu fitnah tidak membuat Karmila patah semangat. 64 ribu lebih suara yg dia dapat di Rokan Hilir menjadi prioritas utamanya dalam membalas jasa2 baik masyarakat Rokan Hilir.

Termasuk isu yang menudingnya telah ikut campur dalam urusan pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hilir. Serta Perayaan Ulang tahunnya di mess Pemda beberapa waktu lalu banyak menuai kritikan tajam dari berbagai kalangan

Wajar banyak simpati dari berbagai kalangan dalam merayakan ulang tahunnya termasuk menteri pendidikan dasar menengah dan teman2 Anggota PR RI Komisi X dan kalangan pejabat serta masyarakat lainnya.

Selanjutnya tudingan campur tangan dalm pemerintahan kabupaten rokan hilir , salah seorang tokoh masyarakat juga mantan Anggota DPRD Rokan hilir  M. Fadlan mengatakan Sudah selayaknya sebagai anak yang memiliki pengalaman di dunia pemerintahan dan politik bahkan dipemerintahan pusat memberi saran dan masukan sesuai permintaan seorang ayah yang diamanahkan sebagai kepala daerah yang mana H. Bistamam merupakan ayah kandung nya sendiri, hal itu wajar wajar saja selagi masih dalam koridor dan batasan batasan yang ada

Saya secara pribadi sebagai masyarakat Rokan Hilir merasa prihatin terhadap bebarapa isyu yang berkembang sekelompok masyarakat yang sedikit berbau tidak puas terhadap apa yang dilakukan olah Ibuk Karmila Sari Anggota DPR RI yg kebetulan beliau adalah anak dari H Bistamam bupati Rokan Hilir saat ini

Terutama yang di sampaikan oleh saudara saya Abdurrab dalam sebuah aksi pada taggal 15 Mai 2025 yang lalu yang merasa keberatan atas sikap Ibuk Karmila Sari Anggota DPR RI

yang mana saudara saya Abdurrab menganggap terlalu maju mencampuri tugas Bupati Rokan Hilir, saya rasa seorang yang sudah cukup berpengalaman seperti Ibuk Karmila Sari dalam menghadapi persoalan terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak

Beliau tidak mungkin bersikap yang akan merugikan pemerintah Rokan Hilir untuk saat ini mau pun kedepan kalau pun Karmila Sari ada tampil mewakili Bupati Rokan Hilir itu tidak terlepas dari rasa tanggung jawab beliau untuk membantu Bupati Rokan Hilir yang kebetulan juga Ayah dari Karmila Sari sendiri

hal itu dilakukan tentu sudah mendapat persetujuan dari pak H Bistamam sebagai Bupati Rokan Hilir selagi dalam batas yang wajar seharusnya kita dukung bukan menghujatnya. Kata M.Fadlan

Lanjutnya lagi Kita melihat Banyak percepatan sudah dilakukan sinergi Pemkab Rohil dan DPR RI seperti: mengurangi kebanjiran, perbaikan jalan, puluhan ribu beasiswa, perbaikan sekolah-sekolah, keberhasilan perjuangan relokasi guru dan banyak hal bermanfaat lainnya yang sulit dilakukan oleh orang awam. Dan ini adalah sejarah luar biasa, pertama kalinya orang Riau diberi kesempatan di komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olah raga, riset dan inovasi, BPS dan perpustakaan. Bodoh rasanya apabila Rohil menyia-nyiakan keberadaan Karmila.ungkap H.M Fadlan..red*




Senyum Nelayan Bagansiapiapi Usai Menerima Sembako dari TNI AL

Rokan Hilir — Komitmen TNI Angkatan Laut dalam menunjukkan empati dan tanggung jawab sosial kembali ditunjukkan melalui aksi nyata di tengah masyarakat pesisir. Dalam rangka memperkuat ikatan kebangsaan serta mendukung kesejahteraan nelayan tradisional, Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, secara simbolis menyerahkan 70 paket bantuan sembako kepada para nelayan di Pelabuhan Oliong, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, pada Sabtu (10/5/2025). Kegiatan bakti sosial ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja strategis yang mencerminkan sinergi antara unsur TNI AL dan Pemerintah Daerah dalam menjawab tantangan sosial-ekonomi masyarakat pesisir.

Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan secara seremonial dengan dihadiri oleh Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam, Wakil Bupati, serta Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Dumai. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kepedulian yang ditunjukkan oleh jajaran Lanal Dumai, khususnya dalam memberikan dukungan moril dan material kepada kelompok masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

“Pada pagi hari ini, sebelum kami bertolak menuju Pulau Jemur, kami bersama Danposal Dumai menyempatkan diri menyerahkan bantuan sembako kepada para nelayan. Ini adalah bentuk sinergi nyata antara TNI AL dan Pemerintah Daerah dalam memastikan bahwa masyarakat pesisir tidak berjalan sendiri menghadapi tantangan ekonomi,” ujar Bupati.

Sementara itu, Kolonel Laut (P) Abdul Haris mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian integral dari agenda resmi kunjungan kerja Lanal Dumai di wilayah Rokan Hilir, dengan fokus utama pada penguatan pengawasan di kawasan perbatasan, khususnya Pulau Jemur sebagai salah satu pulau terluar strategis di perairan Indonesia. Ia menegaskan bahwa keberadaan TNI AL di wilayah tersebut tidak hanya bertujuan menjaga kedaulatan maritim, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat lokal merasakan langsung kehadiran negara.

“Kami ingin memastikan bahwa wilayah perbatasan, seperti Pulau Jemur, dalam kondisi aman dan terkendali. Namun demikian, selain aspek keamanan, kami juga mengedepankan pendekatan humanis, salah satunya melalui program sosial seperti ini yang bertujuan untuk mendukung kehidupan ekonomi para nelayan,” jelas Kolonel Haris.

Ia juga menambahkan bahwa inisiatif bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian tulus dari institusi TNI AL terhadap masyarakat pesisir yang berada dalam lingkup binaannya. Ia menekankan pentingnya melihat bantuan ini bukan dari sisi nominal, melainkan sebagai simbol empati dan keberpihakan negara terhadap warga nelayan.

“Kami ingin menumbuhkan keyakinan di kalangan nelayan bahwa laut tetap menjadi sumber penghidupan yang aman dan layak. Bantuan ini tidak dilihat dari jumlahnya, tetapi dari ketulusan dan kesungguhan kami untuk hadir dan membantu. Inilah bentuk nyata kepedulian kami terhadap masyarakat kecil di daerah pesisir,” tegasnya

Terkait aspek pertahanan maritim, Danlanal Dumai juga menegaskan bahwa TNI AL akan terus menjalankan tugas konstitusional dalam menjaga keamanan laut, khususnya di wilayah perbatasan. Ia menegaskan prinsip ketat dalam penegakan hukum laut, dengan pendekatan tanpa kompromi terhadap pelanggaran kedaulatan.

“Kami hadir untuk menjaga stabilitas dan keamanan di laut, dan masyarakat tidak perlu khawatir akan hal-hal teknis yang kami lakukan. Yang terpenting adalah kenyamanan dan ketenangan masyarakat tetap terjaga. Prinsip kami jelas: No zero no tolerant and no compromition terhadap segala bentuk ancaman kedaulatan,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Fauzi Efrizal, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Perhubungan Budi, Kepala Dinas Pariwisata Rahmatul Zamri, serta Direktur RSUD Dr. RM Pratomo Bagansiapiapi, dr. Tri Buana Tungga Dewi. Kehadiran para pejabat daerah ini mempertegas sinergitas lintas sektor dalam membangun solidaritas dan kepedulian sosial terhadap masyarakat pesisir Rokan Hilir.

SUMBER: mediacenter.rohilkab.go.id




Bupati dan Danlanal Dumai Berkolaborasi Menghidupkan Pulau Jemur

Rohil – Tepat pukul 09.15 WIB, deru mesin kapal speed dengan kapasitas 70 penumpang membelah permukaan laut yang tenang membawa rombongan yang terdiri dari Bupati Rokan Hilir, wakil Bupati jajaran Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai, serta sejumlah pejabat daerah. Dalam laju 40 knot, gelombang laut menyeret perjalanan kami menuju Pulau Jemur—sepotong surga yang menanti di gerbang perbatasan Selat Melaka.

Langit membentang cerah, memayungi riak laut setinggi setengah meter yang menyambut laju kapal bak nyanyian alam yang tak pernah jenuh menyuarakan kejayaannya. Angin pantai menggiring aroma asin laut ke dalam pori-pori semangat rombongan. Sementara cahaya matahari yang menyengat tak mampu menaklukkan rasa penasaran akan keelokan Pulau Jemur yang kini berada dalam pengawasan strategis Lanal Dumai.

Dua titik hitam di cakrawala perlahan menampakkan wujudnya—seperti dua mata penjaga yang mengintip kehadiran kami. Ombak dan haluan kapal saling berlomba, seakan-akan alam pun turut bergelora menyambut kedatangan para tamu negara. Dari kejauhan, dedaunan kelapa di pesisir tampak melambai perlahan, seolah-olah pohon-pohon itu memiliki jiwa dan menyampaikan salam kehormatan.

Sesaat sebelum merapat, kapal meluncur perlahan melewati gugusan karang laut yang tajam dan eksotis. Dermaga yang menyambut kami bukan struktur biasa—melainkan ponton apung berbasis kubus yang bukan hanya fungsional, namun juga ramah terhadap ekosistem laut. Di atas dermaga itulah, satu per satu penumpang menjejakkan kaki, menyatu dengan nadi pulau yang pernah nyaris luput dari pelukan Ibu Pertiwi.

Pulau Jemur, yang kini berfungsi sebagai pos navigasi dan pangkalan pertahanan maritim, menyuguhkan bentang geografi yang tak hanya strategis, tetapi juga memesona. Dulu, pulau ini pernah diklaim oleh negara tetangga, mengingat jaraknya yang hanya terpaut 30 mil laut dari perairan Malaysia—lebih dekat dibandingkan jaraknya dengan Bagansiapiapi, yaitu sekitar 60 mil laut. Tak heran jika keberadaan TNI AL di pulau ini adalah simbol kedaulatan yang tak bisa ditawar.

Setibanya di dermaga, rombongan disambut dengan prosesi jajar kehormatan oleh pasukan TNI AL—sebuah penghormatan militer yang penuh wibawa dan menyiratkan pengakuan atas otoritas sipil yang hadir. Dalam suasana yang khidmat namun hangat, Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, memaparkan secara komprehensif mengenai topografi pulau, potensi garis pantainya, serta prospek ekonomi yang menanti untuk dikembangkan.

Bupati Rokan Hilir tampak menyimak dengan penuh antusiasme. Tatapannya menembus hamparan pantai, seolah menyulam impian masa depan melalui promosi investasi dan pengembangan sektor pariwisata berbasis kelautan.

Momen emosional terjadi saat pelepasan tukik—bayi penyu—ke laut lepas. Dengan penuh kelembutan, para pejabat dan anggota Jalasenastri melepaskan makhluk-makhluk kecil itu dari ember, membiarkannya menapaki nasibnya sendiri di samudra luas. “Setelah pergi, jangan lupa kembali ke Pulau Jemur,” ujar Wakil Bupati dengan nada canda yang menyiratkan harapan besar agar kehadiran manusia tidak merusak daur kehidupan alamiah mereka.

Rangkaian kunjungan berlanjut ke pos jaga yang terletak di puncak pulau. Menapaki tangga batu yang menjulang, rombongan menjelajahi sisa-sisa bangunan seperti mess pemda, musholla, dan infrastruktur lain yang sebagian telah terbengkalai—menjadi saksi bisu akan dinamika pembangunan yang belum tuntas. Dari ketinggian ini, hamparan tumbuhan tropis seperti mangga, ketapang, dan kelapa tampak tumbuh subur, seolah-olah menolak lupa bahwa di tahun 1980-an, pulau ini pernah digunduli demi keamanan—agar tidak dijadikan tempat persembunyian para penyamun.

Bagi para pecinta kedamaian dan penikmat eksotisme bawah laut, Pulau Jemur adalah surga tersembunyi yang masih menjaga kesucian alamnya. Pasir pantainya yang berwarna kemerahan memancarkan daya pikat estetik yang langka. Dengan snorkeling maupun diving, wisatawan dapat menjelajah kekayaan biota laut yang seolah mengundang untuk dikenali lebih dalam.

Sebanyak 11 unit rumah penginapan telah dibangun pemerintah, mampu menampung 5 hingga 10 orang per unit. Uniknya, penginapan ini tak memungut biaya menginap, hanya iuran kebersihan—sebuah insentif yang menunjukkan bahwa pemerintah lebih menekankan keberlanjutan daripada komersialisasi.

Pulau Jemur masih perawan. Sunyi, tenang, dan nyaris tak tersentuh. Menikmati senja dari gedung Mess Pemda bergaya vintage yang berdiri megah di atas bukit, adalah pengalaman yang membuat waktu terasa enggan bergulir. Gedung itu seakan sedang berdialog dengan langit luas, memantulkan cahaya dan bayangan yang menggetarkan imajinasi.

Pukul 15.00 WIB, kapal kembali mengarahkan haluannya ke Bagansiapiapi. Matahari perlahan turun, dan kami tak sempat menyaksikan sunset legendaris di atas bukit bebatuan. Kami pun belum berkesempatan melihat telur-telur penyu yang tersembunyi di balik pasir hangat. Namun satu hal yang pasti—Pulau Jemur telah meninggalkan jejak mendalam di hati setiap pelancong yang pernah menginjakkan kaki di sana. Dari kejauhan, pulau itu tampak seperti lukisan alam yang bergerak. Sebuah mahakarya Tuhan yang tak hanya memanggil untuk dikunjungi, tetapi juga untuk dicintai dan dijaga selamanya.

SUMBER: mediacenter.rohilkab.go.id




Jelang Kedatangan Forkopimda Prov Riau, Kadis LH Rohil Suwandi Pimpin Rapat Koordinasi dengan Seluruh Pengawas & Staf

ROKAN HILIR- Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Rohil melakukan berbagai persiapan yang matang dalam rangka untuk menyambut kunjungan kerja Gubernur Riau dan Kapolda Riau di Kota Bagansiapiapi selama 2 hari, yakni pada Kamis 8 Mei dan Jumat 9 Mei 2025.

” Tadi Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pengawas beserta staf, tentunya sesuai dengan Tupoksi kami bahwasanya selama kunjungan  Pak Gubernur dan pak Kapolda di Rohil kita berharap keindahan dan kebersihan kota Bagansiapiapi dapat kita jaga dengan sebaik-baiknya,” Ucap Suwandi, Selasa (6/5/2025).

Lanjut Suwandi,” Jadi untuk mensukseskan kegiatan ini kami sudah membagi Tim, untuk pembersihan di polres sudah 2 hari kita bekerja disana mulai semalam sampai hari ini, dan kemudian untuk penanaman pohon di halaman kantor bupati kita juga sudah siapkan Anggota kita, baik yang untuk Petugas membuat lobang dan juga bibitnya juga sudah kita siapkan semuanya 200 Batang termasuk pada hari H kita siapkan petugas kita dari tenaga honorer untuk membantu kegiatan penanaman pohon, dan kami Dlh sudah mempersiapkan pohon-pohon produktif yang akan di tanam diantaranya adalah Pohon lengkeng, Pohon rambutan, mangga dan durian untuk penghijauan,” Kata Suwandi.

Kemudian Lanjut Suwandi, ”  Untuk Sinaboi tepatnya di sungai Bakau kita akan melakukan strelisasi terhadap sampah yang ada di lokasi acara, insyaallah kamis akan kita arahkan Tim kita kesana, dan untuk fasilitas umum lainnya mungkin dari pengawas akan kita instruksikan agar memantau kembali lokasi- lokasi yang akan di lewati karena informasinya pak gubernur dan pak Kapolda akan menginap di Bagansiapiapi,” Sebut Suwandi.

” Tentu kita berharap selama beliau berada di Bagansiapiapi menimbulkan kesan yang baik terutama mengenai keindahan dan kebersihan kota yang kita cintai ini,” Ungkap Suwandi,




Bupati Rohil Hadiri Pemusnahan Barang Bukti Ball Press Kejaksaan Negeri Rokan Hilir

Rohil — Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) H. Bistamam dan Jhony Charles hadiri pelaksanaan pemusnahan barang bukti ball press yang telah berkekuatan hukum tetap Kejaksaan Negeri Rokan Hilir, Rabu (7/5/2025) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah batu enam Bagansiapiapi, Rohil, Provinsi Riau.

Pemusnahan ball press pakaian bekas yang diperkirakan mencapai lebih dari 700 ball pakai bekas tersebut dipimpin langsung Kepala Kejaksaan Negeri Rokan Hilir, Andi Andikawira Putra di dampingi Bupati Rohil H. Bistamam dan Wakil Bupati Jhony Charles serta Ketua DPRD Rohil Ilhami dan Dandim 0321 Rohil Yang di Wakili Kasdim 0321 Kasmir.

Selain itu, juga hadir perwakilan Kantor bantu Bea-cukai Bagansiapiapi, Noperi, Kabid Disperindagsar Rohil, Delta Norantika serta para kasi dan jaksa fungsional dilingkungan Kejaksaan Negeri Rokan Hilir.  

Kepala Kejaksaan Negeri Rokan Hilir, Andi Andikawira Putra dalam pidatonya menyampaikan ucapan terimakasih kepada hadirin yang telah memenuhi undangan dalam rangka pemusnahan barang bukti ball press pakaian bekas yang sudah berkekuatan hukum tetap ini.

” Berdasarkan amanat undang-undang bahwa salah satu tupoksi jaksa adalah melakukan putusan hakim. Pada kesempatan sore hari ini, kami mengundang bapak dan ibu untuk memantau dan melihat langsung bagaimana bentuk transparan kami di dalam hal pemusnahan barang bukti ball press ini,” kata Andi Andikawira Putra.

Lanjutnya,” jadi apa yang kita akan laksanakan pada sore hari ini memberikan dampak keterbukaan kepada semua pihak, dan ini bentuk kesungguhan kita untuk menjalankan tupoksi sesuai amanat undang-undang,” jelasnya.  

Barang bukti yang di musnahkan ini, terang Kajari merupakan barang bukti dari dua perkara yang pertama terdakwa atas nama inisial F, B, BI yang sudah sampai tingkat banding di Mahkamah Agung dan dan telah diputuskan oleh Mahkamah Agung tertanggal 4 Maret 2025. Kemudian perkara yang kedua perkara terdakwa atas nama inisial M alias Ucok bahwa barang bukti berupa 700 ball berupa kain bekas di rampas untuk dimusnahkan danbtelah dilaksanakan hari ini.

“Untuk pemusnahan BB ini sebelumnya kami telah berkoordinasi juga dengan Dinas Lingkungan Hidup Rohil bagaimana memusnahkan barang-barang yang sedemikian banyak ini. Kalau dibakar mungkin mengganggu dampak lingkungan yang lain sehingga kami berpendapat kalau ball press ini kita tanam saja dalam kolam berair, mudah-mudahan dalam dua tiga hari menjadi rusak dan kemudian tidak bisa digunakan oleh siapapun lagi,” terangnya.

Sebelum dilaksanakan pemusnahan barang bukti, seluruh Forkopimda atau yang mewakili termasuk Bupati dan Wakil Bupati Rohil H. Bistamam dan Jhony Charles yang hadir menandatangani berita acara pemusnahan barang bekas tersebut

SUMBER: mediacenter.rohilkab.go.id